BENTUK TANGGUNG JAWAB DAN KEGELISAHAN
Nama : Qaedi Ghega Novicky
NPM : 15115472
KELAS :1KA23
1.
Tanggung Jawab
Tanggungjawb adalah keadaan wajib menanggung
segala sesuatunya. Sehingga bertanggungjawab adalah kewajiban menanggung,
memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawaban dan
menanggung akibatnya. Tanggungjawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku
atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab
juga juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Seseorang mau bertanggungjawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau
pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain.
Timbulnya tanggungjawab itu karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup
dalam lingkungan alam. Tanggungjawab itu bersifat kodrati, artinya sudah
menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan
tanggung jawab.
Apabila dikaji, tanggungjawab itu adalah
kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi sebagai akibat dari
pebuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain,
atau sebagai pengabdian pada pihak lain. Kewajiban atau beban itu ditujukan
untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri atau pihak lain dengan keseimbangan,
keserasian keselarasan antara sesama manusia, antara manusia dan lingkungan,
antara manusia dan Tuhan selalu dipelihara dengan baik.
A.
TANGGUNG JAWAB TERHADAP DIRI SENDIRI
Ada beberapa ketentuan untuk dapat
melaksanakan tanggungjwab kehidupan ini dengan baik. Ketentuan pertama adalah
mengenali dan mengembangkan potensi yang ada dalam diri sendiri. Selain itu,
memahami tujuan hidup supaya langkah untuk dikerjakan lebih terfokus. Yang
terpenting dari semua itu adalah berpikir dan bersikap positif walau apapun
yang terjadi. Kesuksesan dimasa depan tidak terkait erat dengan latar belakang
maupun latar depan. Keadaan dalam merespon keadaan menentukan tingkat keberhasilan.
Faktor pembeda yang pertama adalah kepahaman
terhadap potensi dalam diri masing-masing individu. Dapat kita ambil kesimpulan
bahwa hanya diri kita sendirilah yang bertanggungjawab menentukan kehidupan
seperti apa yang kita harapkan. Sedangkan orang lain tidak bertanggungjawab
terhadap nasib ataupun kesuksesan kita. Peran dari orang lain hanya bersifat
sebagai instrumen yang melengkapai usaha diri kita sendiri.
B.
TANGGUNG JAWAB TERHADAP KELUARGA
Secara tradisional keluarga adalah tempat
dimana manusia saling memberikan tanggungjawabnya. Si orang tua
bertanggungjawab kepada anaknya, anggota keluarga saling tanggungjawab. Anggota
keluarga saling membantu dalam keadaan susah, saling mengurus di usia tua dan
dalam keadaan sakit. Ini terlepas dari apakah kehidupan itu berbentuk
perkawinan atau tidak. Di lihat dari segi tanggungjawab, orang tua adalah orang
yang paling bertanggungjawab terhadap pendidikan anak. Anak dilahirkan dan
dibesarkan oleh orang tua, orang yang pertama kali dijumpai anak adalah orang
tuanya, jadi secara tidak langsung ayah dan ibu adalah guru pertama bagi anak,
disadari atau tidak oleh orang tua itu sendiri.
C.
TANGGUNG JAWAB TERHADAP MASYARAKAT
Manusia bertanggungjawab terhadap tindakan
mereka. Manusia menanggung akibat dari perbuatannya dan mengukurnya pada berbagai
norma. Ini merupakan bentuk dari tanggungjawab terhadap masayarakat, dimana di
dalam masyarakat telah ada aturan-aturan. Kehidupan bersama antar manusia
membentuk norma yang kemudian berkembang menjadi aturan-aturan, hukum-hukum
yang dibutuhkan suatu masyarakat tertentu. Dalam negara-negara modern aturan-aturan
atau hukum-hukum tersebut termaktub dalam sebuah sistem hukum dan sama bagi
semua warga. Apabila aturan-aturan ini dilanggar yang bersangkutan harus
memperoleh hukuman atau sanksi. Jika ia misalnya merugikan hak milik orang lain
maka Pengadilan dapat menghukum sikap yang bersalah (pelanggaran) berdasarkan
KUHP.
D.
TANGGUN JAWAB TERHADAP BANGSA/NEGARA
Pendidikan merupakan salah satu dari contoh
bentuk tanggungjawab masyarakat atau lebih khususnya pelajar terhadap bangsa
dan negara. Karena pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang terbaik
bagi bangsa dan negara. Sumber Daya Manusia Indonesia masih sangat lemah untuk
mendukung perkembangan industri dan ekonomi. Penyebabnya karena pemerintah
selama ini tidak pernah menempatkan pendidikan sebagai prioritas terpenting.
Sedikitnya terdapat tiga alasan untuk memprioritaskan pendidikan sebagai
investasi jangka panjang.
–
Pertama, pendidikan adalah alat untuk perkembangan ekonomi dan bukan sekedar
pertumbuhan ekonomi. Pada praksis manajemen pendidikan modern, salah satu dari
lima fungsi pendidikan adalah fungsi teknis-ekonomis baik pada tataran
individual hingga tataran global. Fungsi teknis-ekonomis merujuk pada
kontribusi pendidikan untuk perkembangan ekonomi. Misalnya pendidikan dapat
membantu siswa untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk hidup dan berkompetisi dalam ekonomi yang kompetitif.
Moneter adalah manfaat ekonomis yaitu berupa
tambahan pendapatan seseorang yang telah menyelesaikan tingkat pendidikan
tertentu dibandingkan dengan pendapatan lulusan pendidikan dibawahnya.
–
Kedua, investasi pendidikan memberikan nilai balik (rate of return) yang lebih
tinggi dari pada investasi fisik di bidang lain. Nilai balik pendidikan adalah
perbandingan antara total biaya yang dikeluarkan untuk membiayai pendidikan
dengan total pendapatan
yang
akan diperoleh setelah seseorang lulus dan memasuki dunia kerja.
–
Ketiga, investasi dalam bidang pendidikan memiliki banyak fungsi selain fungsi
teknis-ekonomis yaitu fungsi sosial-kemanusiaan,
fungsi
politis, fungsi budaya, dan fungsi kependidikan. Fungsi sosial-kemanusiaan
merujuk pada kontribusi pendidikan terhadap perkembangan manusia dan hubungan
sosial pada berbagai tingkat sosial yang berbeda.
E.
TANGGUNG JAWAB TERHADAP SANG PENCIPTA
Penciptaan manusia dilandasi oleh sebuah
tujuan luhur. Maka, tentu saja keberadaannya disertai dengan berbagai
tanggungjawab. Konsekuensi kepasrahan manusia kepada Allah Swt, dibuktikan
dengan menerima seluruh tanggungjawab (akuntabilitas) yang datang dari-Nya
serta melangkah sesuai dengan aturan-Nya. Berbagai tanggungjawab ini, membentuk
suatu relasi tanggungjawab yang terjadi antara Tuhan, manusia dan alam. Hal
tersebut meliputi antara lain: tanggungjawab manusia terhadap Tuhan,
tanggungjawab manusia terhadap sesama, tanggungjawab manusia terhadap alam
semesta serta tanggungjawab manusia tehadap dirinya sendiri. Tanggungjawab
manusia terhadap Tuhan meliputi dua aspek pokok. Pertama, mengenal Tuhan. Kedua,
menyembah dan beribadah kepada-Nya.
2.
KEGELISAHAN
A.
PENGERTIAN
Kegelisahan berasal dari kata
“gelisah”. Gelisah artinya rasa yang tidak tentram di hati atau merasa selalu
khawatir, tidak dapat tenang (tidurnya), tidak sabar lagi (menanti), cemas dan
sebagainya. Kegelisahan menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun
perbuatannya, artinya merasa gelisah, khawatir, cemas atau takut dan jijik.
Rasa gelisah ini sesuai dengan suatu pendapat yang menyatakan bahwa manusia
yang gelisah itu dihantui rasa khawatir atau takut. Manusia suatu saat dalam
hidupnya akan mengalami kegelisahan. Kegelisahan yang cukup lama akan
menghilangkan kemampuan untuk merasa bahagia.
Kegelisahan hanya dapat diketahui dari
gejala tingkahlaku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala
gerak gerik atau tingkah laku itu umumnya lain dari biasanya, misalnya berjalan
mondar-mandir dalam ruang tertentu sambil menundukkan kepala, duduk merenung
sambil memegang kepala, duduk dengan wajah murung,malas bicara, dan
lain-lain.kegelisahan juga merupakan ekspresi dari kecemasan. Masalah kecemasan
atau kagalisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi
dapat disebutkan, bazhwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang
diinginkan tidak tercapai.
B.
MACAM MACAM
Sigmund Freud ahli psikoanalisa
berpendapat,bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan
kenyataan (obyektit), kecemasan neorotik dan kecemasan moril.
1. Kegelisahan Obyektif (Kenyataan)Kegelisahan
ini mirip dengan kegelisahan terapan dan kegelisahan ini timbul akibat adanya
pengaruh dari luar atau lingkungan sekitar.
2.
Kegelisahan Neurotik (Saraf)
Kegelisahan
ini berhubungan dengan sistem syaraf. Syaraf-syaraf yang bekerja secara alami
ketika tubuh merasa terancam atau mengetahui akan ada suatu hal berbahaya yang
akan terjadi. Tubuh tidak diperintahkan untuk melakukannya. Singkatnya
kegelisahan ini ditimbulkan oleh suatu pengamatan tentang bahaya naluriah.
3.
Kegelisahan moral
Kegelisahan
ini mucul dari dalam diri sendiri. Sebagian besar karena rasa bersalah atau
malu dalam ego yang ditimbulkan oleh suatu pengamatan bahaya dari hati nurani.
Hal ini timbul karena pada dasarnya setiap manusia mempunyai hari nurani dan
sadar atau tidak mereka tahu mana hal yang benar dan mana yang salah.
C.
PENYEBAB TERJADINYA
1.
Dari dalam
a.
Cinta Diri
b.
Lalai dalam mengingat allah
c.
Gejolak
Hati
d.
Tidak
merasa aman
e.
Jiwa
yang lemah
2.
Kemasyarakatan
Terkadang,
dalam beberapa keadaan, was-was diakibatkan oleh faktor sosial dimana kita
dapat melihat sebagian gejalanya ketika seseorang melakukan suatu perbuatan
yang sama dengan orang lain dan selalu mengikutinya. Namun kasus ini berbeda
dengan dimana anak-anak mewarisinya dari ayah atau ibunya
D.
Cara Mengatasi Kegelisahan (Pendapat)
· Dengan memerlukan sedikit pemikiran yaitu,
pertama kita menanyakan pada diri kita sendiri (instropeksi),akibat yang paling
buruk yang bagaimanakah yang akan kita tanggung atau yang akan terjadi,mengapa
hal itu terjadi,apa penyebabnya dan sebagainya.
· Kita bersedia menerima sesuatu yang terjadi
pada diri kita dengan rasa tabah dan senang hati niscaya kecemasan tersebut
akan sirna dari jiwa kita. Bersamaan berjalannya waktu kita dapat mencoba untuk
memperkecil dan mengurangi keburukan-keburukan akibat timbulnya kecemasan
tersebut dalam jiwa kita.
· Berdoa kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh
sabar,tabah,senang dan ikhlas sehingga Ia mau mengabulkan permohonan kita dari
perasaan kecemasan ini,sebab Tuhan adalah yang paling Maha Pemurah,Maha
Pengampun,Maha Pengasih dan Maha Penyayang bagi umatnya yang mau berdoa dan
memohon kepadaNya
3.
REFERENSI
Komentar
Posting Komentar