TOKOH INSPIRATIF - ILMU BUDAYA SOSIAL

Nama                    : Qaedi Ghega Novicky
NPM                      : 15115472
Kelas                     : 1KA23

TOKOH INSPIRATIF (NABI AYUB AS.)

A.     Latar Belakang Tokoh
Nabi Ayub adalah cucu dari Nabi Ishaq bin Ibrahim as. Seluruh umat manusia mengenal beliau sebagai sosok seorang Nabi Allah yang memiliki tingkat kesabaran yang paling tinggi dalam menghadapi cobaan dari Allah swt.
Di negeri tempatnya berpijak beliau dan keluarganya dikenal sebagai orang yang kaya-raya lagi dermawan. Harta yang melimpah ruah, rumah dan gedung-gedung indah yang dimilikinya, perhiasan emas dan perak, serta tanaman dan hasil bumi yang dihasilkannya, tidak menjadikan beliau sombong dan angkuh. Justru beliau dan keluarga (istri dan anak-anaknya) selalu membantu orang-orang fakir yang miskin, anak-anak yatim, dan janda-janda tua yang hidupnya serba kekurangan.
Oleh karena itu, tidak ada satu orang pun dari penduduk setempat yang meminta bantuan kepada keluarga Nabi Ayub, pulang  dengan tangan hampa. Tidak heran, apabila seluruh orang memuji atas kebaikkan dan kedermawanan beliau. Sanjungan tersebut tidak hanya datang dari golongan manusia, bahkan para malaikat pun turut memuji amal saleh yang dilakukan oleh Nabi Ayub as.

B.      Penderitaan dalam Hidupnya
Iblis menemui Allah dan berkata, “Tuhan, Ayub  itu sebenarnya tidak ikhlas sujud kepada-Mu. Dia hanya  menginginkan nikmat kekayaan dan anak sebagai pewarisnya.” Allah ingin membuktikan bahwa Nabi Ayub memang seorang yang beriman, sabar, dan tabah dalam menghadapi segala ujian. Kemudian, Allah memberikan izin kepada iblis untuk menghasut Ayub agar lalai beribadah.
Iblis  memusnahkan seluruh harta benda Nabi Ayub. Nabi Ayub pun menjadi bangkrut. Kemudian iblis merobohkan rumah Nabi Ayub. Seluruh anak-anak Nabi Ayub yang berada di dalam rumah meninggal. Kemudian, iblis  menyamar sebagai seorang lelaki. Iblis itu berkata kepada Nabi Ayub. “Tiada berguna engkau rajin beribadah karena  Allah Yang Maha Kuasa itu pun tidak mau menyelematkanmu.” Nabi Ayub menjawab, “Wahai iblis, semua yang aku miliki selama ini adalah pinjaman dari Allah saja. Kini sudah tiba saatnya Allah mengambilnya. Hanya Allah yang berkuasa atas segala-galanya.”


Iblis sangat marah, dia menemui Allah lagi dan menyatakan kekecewaannya. Untuk ketiga kalinya, Allah memberikan izin kepada iblis untuk mengganggu kesehatan Nabi Ayub. Iblis memasukkan sesuatu penyakit yang tidak ada obatnya ke dalam tubuh Nabi Ayub. Nabi Ayub menahan rasa sakit selama bertahun-tahun. Namun, segala rasa sakit tidak menghalangi ibadah Nabi ayub.
Penyakit Nabi Ayub semakin lama semakin parah. Sekalipun demikian, Nabi Ayub tetap tabah dan menerimanya sebagai cobaan dari Allah swt. Keimanannya kepada Allah swt tidak berkurang sedikitpun, justru beliau semakin rajin beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah swt. Iblis sangat kecewa dan tidak puas  dengan ketabahan Nabi ayub. Dengan demikin usaha iblis menjadi sia-sia. Penyakit  Nabi Ayub sangat parah sehingga ia hanya dapat berbaring. Semakin lama kondisinya semakin memburuk. Penyakit ini ia derita  sudah 18 tahun
Masyarakat di sekitarnya melupakan kedermawanan  Nabi Ayub. Selama beliau sakit, seluruh  penduduk disekitarnya mengasingkan dirinya. Hanya istrinya yang mengurus segala keperluan Nabi ayub. Namun, iblis selalu menghasut istri Nabi Ayub yang bernama Rahmah. Iblis membisikkan kebencian ke dalam hati istri Nabi Ayub. Pada suatu hari, istri Nabi Ayub mengatakan hal-hal yang menyakiti  Nabi ayub. Nabi Ayub pun sangat sedih.
Pada saat kondisi Nabi Ayub semakin lemah, Allah menurunkan wahyu kepadanya, “Hentakanlah kakimu sehingga muncul air yang sejuk untuk mandi dan minum.”
Nabi Ayub menghentakan kakinya ke tanah sehingga air  keluar. Air tersebut digunakan untuk mandi dan minum Nabi Ayub. Tidak lama kemudian, tubuh Nabi Ayub kembali sehat. Bahkan. Ia lebih sehat dan kuat dibanding sebelumnya.

C.      Pandangan Hidup Tokoh

Dari cerita Nabi Ayub as terserbut dapat di katakana dalam pandangan hidup beliau yang sangat tinggi. Kesabaran yang ia punya sangan lah tinggi dan tidak menyerah dalam ke adaan sulit yang ia jalani pada saat menerima cobaan dari allah, dia tetap berjuang di dalam hidupnya dengan seluruh kemampuannya, ia hanya berfikir positif bahwa semua yang ia punya dahulu itu adalah titipan dari allah swt. Dan pada saat itu hilang Nabi Ayub as Berfikir positif bahwa harta barang dan anak anaknya adalah titipan dari allah, dan pada saat itu semua ilang ia berfikir bahwa allah ingin mengambilnya kembali, dan beliau tidak lah menyerah, dia tetap kokoh dengan imannya yaitu beriman kepada allah walaupun sudah di hasud oleh iblis berkali kali, pada saat istrinya meninggalkannya dan ia bersumpah untuk memukul 100 kali, dan pada saat hari penghukuman itu nabi ayub tidak lah memukul istrinya dengan sadis, melainkan ia memukul nya dengan tumpukan 100 helai rumput yang di ikat, walaupun ia sudah tidak di anggap oleh masyarakat setempat ia tetap bahagia dengan kesabarannya


Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH SOAL DAN JAWABAN MATERI SERVICE MANAGEMENT - BUSINESS PROCESS MANAGEMENT

MEMBUAT ANIMASI MENGGUNAKAN APLIKASI GIMP

Pengertian, Jenis - Jenis , dan Sebab Terjadinya Konflik