MAKALAH MEME, SEBAGAI FENOMENA DI SOSIAL MEDIA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Meme adalah an idea,
behavior, style, or usage that spreads from person to person within a culture,
atau sebuah ide, perilaku, gaya, atau sesuatu yang penggunaannya disebarkan
dari orang ke orang dalam suatu karakter budaya. Kata meme (dibaca mim) diambil
dari bahasa Yunani mimesis, yang berarti sesuatu yang menyerupai atau tiruan.
Istilah meme pertama
kali digunakan oleh Richard Dawkins, seorang ahli biologi dari Britania Raya,
pada tahun 1976 dalam bukunya yang berjudul The Selfish Gene. Dawkins
menggunakan istilah meme untuk menjelaskan bagaimana prinsip Darwinian
(pengikut teori Darwin) dalam menyebarkan informasi atau fenomena budaya.
Dawkins memberi contoh
meme dalam bentuk nada, susunan kata, kepercayaan, gaya berpakaian, dan
perkembangan teknologi. Meme dapat menyebar dan dapat mempengaruhi objek atau
orang lain karena adanya replikasi dari meme-meme sebelumnya.
Meme sebenarnya memiliki banyak tujuan. Meme yang banyak beredar di
internet kebanyakan adalah meme yang bersifat lucu dan meme yang bernada satir.
Meme juga biasanya menampilkan karakter tersendiri yang dapat mengekspresikan
perasaan tertentu. Meme juga bukanlah sekedar gambar yang diberikan tulisan.
Meme dapat dikatakan sebuah fenomena tersendiri di dunia sosial media.
Kehadiran berbagai jenis sosial media juga mendorong fenomena baru ini
berkembang dengan cepat. Hal ini dikarenakan meme biasanya akan disebarkan
melalui sosial media seperti Twitter, Facebook, Path, 9Gag, dan lain-lain.
Pada masa kini kebanyakan masyarakat Indonesia membuat meme berasal dari
kisah atau pengalaman pribadi orang itu tersendiri.
B.
TUJUAN
Tujuan dari Penulisan
makalah ini adalah sebagaimana masyarakat mengetahui arti dari meme itu
tersendiri. Sebagaimana meme adalah salah satu sarana pengkritik melalui sosial
media atau dunia maya dengan cara menggunakan foto unik atau lucu dengan diperlengkap bahasa-bahasa yang sopan agar
bisa diterima oleh masyarakat.
1.
Memahami dan menyadari penyebab
Terjadinya meme.
Biasanya
meme terjadi dari masalah masalah orang pribadi. Seperti permasalah antara
individu atau diambil dari pengalaman pribadinya tersendiri. Biasanya juga meme
terjadi untuk mengkritik sesorang
2.
Menyadari dan memahami dampak yang
terjadi akibat membuat meme.
Pada dasarnya meme
harus menggunakan kata kata yang sopan, bila orang yang tersindir dengan bahasa
yang tidak sopan dan orang yang tersendir tidak terima, ini bisa menjadi
masalah ke polisian. Karena terdapat undang undangnya.
C.
SASARAN
Sasaran ini
tepatnya pasti di sasarkan terhadapat seluruh rakyat Indonesia yang menggunakan
sosial media. Bukan hanya anak anak, orang dewasa maupun orang tua. Siapa saja
bisa membuat meme. Pembuatan ini tidak menggunakan batasan umur.
1.
Anak-anak
Banyak
anak anak yang membuat meme, tetapi permasalahnnya adalah untuk anak anak tidak
terlalu bisa menggunakan kata kata yang
baik biasanya mereka membuat post meme dengan bahasa yang sembrono.
2.
Orang
tua
Peranan
orang tua sangat penting dikarenakan, sebagian besar post meme adalah untuk menjelek
jelekan seseorang, perananan orang tua disini yaitu untuk memberikan pelajaran
atau pengawasan untuk si anak tidak sembrono untuk membuat meme-nya
BAB
II
PERMASALAHAN
A. PENGERTIAN
MEME
Meme (biasa dibaca mim)
adalah neologi yang dikenal sebagai karakter dari budaya, yang termasuk di dalamnya yaitu gagasan, perasaan, ataupun perilaku (tindakan). Berikut
merupakan contoh meme: gagasan, ide, teori, penerapan, kebiasaan, lagu, tarian dan suasana hati. Meme dapat
bereplikasi dengan sendirinya (dalam bentuk peniruan) dan membentuk suatu
budaya, cara seperti ini mirip dengan penyebaranvirus (tetapi dalam hal ini terjadi di
ranah budaya). Sebagai unit terkecil dari evolusi budaya, dalam beberapa sudut
pandang meme serupa dengen gen. Richard Dawkins, dalam bukunya The Selfish Gene, menceritakan apa dan
bagaimana dia menggunakan istilah meme untuk menceritakan bagaimana prinsip
darwinian untuk menjelaskan penyebaran ide ataupun fenomena budaya. Dawkins
juga memberi contoh meme yaitu nada, kaitan dari susunan kata, kepercayaan,
gaya berpakaian dan perkembangan teknologi.
B. FAKTOR
FAKTOR YANG YANG MENYEBABKAN MEME
1. Pengalaman Pribadi
Biasanya orang orang yang mempunyai pengalaman pribadi yang sangat sering
dialami oleh banyak orang dan orang orang tidak menyadarinya, orang tersebut
akan memposting hal tersebut untuk masyrakat sadar akan pengalaman sendiri.
2. Tokoh Tokoh Terkenal
Kebanyakan orang membuat meme dari tokoh tokoh terkenal dengan
pengalaman yang buruk atau beruntung, seperti halnya Amin(richman) orang miskin
yang terkenal tiba tiba kaya raya karena mendapatkan harta warisan yang sangat
besar dari kakek kakek yang ia tolong untuk menyebrang jalan.
C.
ANALISIS MEME DENGAN MENGGUNAKAN SWOT
Analisis permasalahan Meme Sebuah Fenomena Sosial dilihat
dari aspek :
·
Kekuatan (Strenght)
1.
Membuat Masyarakat Terhibur.
Sebagian
Besar masyarakat yang membuat meme untuk membuat sebuah lelucon yang lucu atau
untuk memotifasi seseorang. Dengan bahasa bahasa alus yang tidak menyinggung
seseorang.
2. Jadi Lebih Kreatif.
Butuh
Pemikiran yang matang matang untuk membuat meme, disini seseorang dilatih untuk
membuat hasil kreatifnya untuk di publikasikan kemasyarakat, apakah di terima
atau tidak hasil kreataifitasnya yaitu meme hasil buatannya.
3. Jadi Lebih mengenal media sosial.
Seseorang
akan bertambah pengehetauan tentang media sosial dengan cara memulai mulainya
mencari cari tengan meme, biasanya meme bersifat komik atau bisa di sebut meme comic.
4. Menjadi Sarana Pengkritik.
Meme
adalah salah satu sarana pengkritik yang sangat mudah orang mengerti,seperti
halnya mengritik seseorang dengan cara membuat sebuah meme comic. Tetapi harus
dengan menggunakan bahasa yang sopan.
·
Kelemahan (Weakness)
1. Tidak Semua orang bisa menerima.
Tidak semua orang yang bisa mengerti dengan baik tentang meme, ada
sebagian orang yang tidak terima dengan hasil meme tersebut. Bisa dibilang
tidak terima karena ada hal kaitan dengan masa hidup nya.
2.
Membuang buang Waktu
Kebanyakan orang menghabiskan waktunya hanya untuk membaca posting
postingan meme, dibandingankan hal hal yang lebih penting lagi seperti belajar.
3. Membuat Kecanduan.
Untuk Permasalahan ini banyak orang yang menjadi pecandu Meme comic.
Dikarenakan meme comic hanya berdurasi sedikit dan menyenangkan, banyak juga
karna meme comic seseorang menjadi malas malasan.
4. Menjadi ajang membalas dendam.
Banyak kasus seperti ini, meme bisa menjadi salah satu sarana untuk
membalas dendam seseorang dengan cara membuat postingan meme dengan menggunakan
foto foto aib orang yang akan ia balas dendamkan.
·
Peluang (Opportunity)
1.
Ketidak batasan Internet.
Pada saat ini Internet bukanlah hal yang langka lagi, sekarang internet
sudah mudah sekali untuk mendapatkan internet, dengan mudahnya internet ini
masyarakat lebih mudah lagi untuk membuat meme.
2. Ingin Membuat orang Tertawa
Banyak seseorang membuat meme karena ingin hasil lawakan yang ia buat di
hargai oleh banyak orang dan di terima oleh banyak orang.
3. Ingin Merasa Terkenal.
Sekarang banyak sekali orang yang ingin terkenal dengan cara membuat
meme dengan mencatumkan namanya atau dengan menggunakan actor diri sendiri,
dengan cara membuat postan yang menurut ia bagus dah layak untuk di post ke
masyarakat.
4. Kurang Perhatian dari Masyarakat
Banyak orang yang di dalam masyarakat hanya diam dan aktif dalam media
sosial, kata aktif itu sendiri yaitu aktif dalam di media sosial dengan cara
membuat meme meme yang dapat membuat orang terhibur dengan hasil karyanya dan
mendapatkan pujian.
·
Tantangan/Hambatan (Threats)
1. Kehabisan Ide.
Jaman Sekarang sudah banyak yang membuat meme yang intinya sama, dalam
arti sudah banyak ide ide pasaran, yang terjadi susah untuk mendapatkan ide.
2.
Mendapatkan Hukuman/
Dipenjara.
Ada salah satu Masalah yang membuat meme dan masuk penjara seperti kasus
kemarin yang membuat meme tentang presiden Indonesia yaitu jokowi, dengan
menggunakan bahasa yang sembrono. Dan alhasil dipenjara dikarenakan Bahasa yang
dipergunakan tidak lah baik.
3. Pintar Pintar Membuat meme
Banyak Orang yang membuat meme tidaklah jelas atau tidak nyambung, tidak
semua orang bisa mengerti hasil meme. Pada pembuatan meme ini harus dibutuhkan
keahlian untuk membuat pembaca menjadi lebih mengerti.
4. Membuat Meme dengan menggunakan Bahasa yang
Sopan dan Baik
Penggunaan bahasa dalam meme haruslah sopan dikarenakan bila ada kata
kata yang sembrono dan tidak diterima oleh masyarakat pembuat meme bisa
dilaporkan ke kepolisian.
BAB
III
KESIMPULAN
DAN REKOMENDASI
A.
KESIMPULAN
Dari Pembahasan dari
“Meme Sebuah Fenomena Sosial” Masyarakat Indonesia Dapat menggunakan Hak nya
untuk membuat meme nya tersendiri, dengan catatan jangan membuat meme dengan
menggunakan bahasa yang tidak layak yang bisa membuat perasaan orang lain
menjadi tidak baik.
Meme Bisa berdampak
Positif dan Negatif, Positifnya yaitu membuat Masyarakat menjadi lebih terhibur
dengan hasil hasil karya meme dan bisa mendapatkan motivasi dari meme comic itu
tersendiri, dan sisi negativenya adalah dapat membuat orang yang membuat meme
terssebut berdampak tidak baik seperti di hujat orang sampai bisa masuk ke
penjara.
Terlebih lagi jaman
sekarang Membuat Meme tidak perlu untuk memakai internet dengan caara
mendownload aplikasinya saja, kita sudah bisa membuat meme dengan mudah sekali.
Intinya kita dapat menggunakan hak kita tersendiri untuk membuat meme kita
sendiri, dengan resiko yang kita ambil sendiri.
B.
REKOMENDASI
1.
Membuat Masyarakat Terhibur
Dengan membuat meme comic dengan bahasa yang sopan akan membuat
orang tertarik dan membuat orang tersebut terhibur, tidak hanya orang.
Masyarakat Indonesia juga dapat terhibur. Dan juga bisa juga hasil meme yang
baik akan di post ulang dengan Masyarakat Indonesia itu tersendiri.
2. Membuang Buang Waktu
Dalam Membaca Meme atau memebuat Meme pasti akan memakan waktu
yang tidak sedikit, ini akan membuat seseorang membuang waktunya dengan hal
yang percuma, dan ini akan menyebabkan malas untuk belajar atau malas untuk
beraktifitas.
3. Ketidak Batasan Internet.
Jaman Sekarang Internet sudah mudah sekali didapatkan, dengan
mudahnya mendapatkan internet ini masyarakat menjadi bisa lebih aktif lagi
untuk membuat meme atau membaca meme.
4. Mendapatkan Hukuman/ Dipenjara
Bila seseorang membuat meme dengan bahasa yang sembrono, salah
satu orang akan membuat merasa tidak senang, dan akan menjadi bisa bermasalah
dengan kepolisian, maka itu jangan sampai membuat meme dengan bahasa yang tidak
baik.
C.
REFERENSI
1.
Rohim, H. Saiful. 2009. Teori Komunikasi:
Perspektif, Ragam, dan Aplikasi.
Jakarta: Rineka Cipta.
Jakarta: Rineka Cipta.
2. 2.Cangara. H. Hafied. 2012.
Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
4. http://lirvan48.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-tentang-meme.html
I'm expressing my awe while proclaiming that this post was extremely well made and the administrator has my gratitude for sharing the aforementioned post.
BalasHapus